A. Manusia dan Negara
1.
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingakan dengan makhluk lainnya. Karena manusia membatasi dirinya dengan
akal dan fikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis. Manusia merupakan
mahluk pribadi dan mahluk social, karena itu manusia membutuhkan pertolongan
orang lain.
Hakekat
manisia:
a.
Mahluk yang memiliki tenaga dalam yang
dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya.
b.
Individu yang memiliki sifat rasioanal yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan social.
c.
Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.
Mahluk yang dalam proses menjadi berkembang
dan terus berkembang tidak pernah sesuai( tuntas) selama hidupnya.
e.
Individu yang dalam hidupnyaselalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
f.
Suatu keberadaan yang berpotensi yang
perwujudannya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yng taka da terbatas.
g.
Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan social,
bahkan ia tidah bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa
hidup didalam lingkungan social.
2.
Negara
Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu system
atau aturan yang berlaku bagi semua individu di suatu wilayah, dan berdiri
secara independent.
Unsur- unsur suatu Negara:
a. Rakyat
Semua orang yang menjadi penghuni suatu
negara. Tanpa rakyat, mustahil negara akan terbentuk.
b. Wilayah
Merupakan
unsur kedua, karena dengan adanya wilayah yang didiami oleh manusia, maka
negara akan terbentuk.
c. Pemerintahan yang berdaulat
Pemerintah
yang mempunyai kekuasaan baik dari dalam maupun keluar untuk menjalankan tugas
dan wewenangnya mengatur ekonomi, social, dan politik suatu negara sesuai
dengan system yang telah di tetapkan.
d. Pengakuan dari Negara lain
Pengakuan
dari negara lain terhadap suatu negara yang baru berdiri merupakan factor
mutlak atau unsur pembentuk negara baru, namun lebih menerangkan atau
menyatakan telah lahirnya suatu negara.
Fungsi-
fungsi Negara:
a.
Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat
b.
Melaksanakan ketertiban
c.
Pertahanan dan keamanan
d.
Menegakkan keadilan
B. Perkembangan penduduk di dunia
Jumlah penduduk pada suatu negara
selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan
migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut
dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada
pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu
daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui
sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus
pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama
dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus
yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971,
1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan
sepuluh tahun sekali.
Berdasarkan data sensus di atas dapat dilihat bahwa
perkembangan jumlah penduduk di Indonesia selalu mengalami peningkatan.
Peningkatan perkembangan jumlah penduduk tersebut tidak hanya terjadi di negara
Indonesia. Perkembangan penduduk juga terjadi di negara-negara lain. Berikut
ini meruakan penjelasan mengenai perbandingan jumlah, kepadatan dan laju
penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain.
Indonesia dengan negara-negara
asean
Dalam hal jumlah penduduk, Indonesia
menempati urutan pertama di negara ASEAN. Berdasarkan pada aspek kepadatan
penduduknya, indonesia menempati urutan ke lima, yaitu 114 jiwa per km2.
Kepadatan penduduk tertinggi di negara-negara ASEAN ditempati oleh negara
Singapura, sedangkan kepadatan penduduk terendah ditempati oleh negara Brunei
Darussalam. Sedangkan pada tahun 2005, laju pertumbuhan penduduk di Indoesia
menenpati posisi ke enam (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun)
Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9%
per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun).
Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong
tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Berikut ini merupakan tabel
pertumbuhan penduduk negara ASEAN pada tahun 2005.
Indonesia dengan negara-negara
dunia
Jumlah penduduk negara Indonesia apabila dibandingkan dengan
negara-negara di dunia, maka Indonesia menempati posisi ke empat yaitu sebanyak
215,27 juta jiwa. Sedangkan negara-negara di dunia yang menenpati posisi
pertama, kedua dan ketuga dalam hal jumlah penduduk yaitu negara Cina (1,306
milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada
tahun 2005. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2),
setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa
per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga
negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km. Berikut ini merupakan tabel
yang menunjukkan pertumbuhan penduduk di negara-negara dunia.
Berdasarkan tabel di atas,maka dapat diketahui bahwa negara
Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya
di Asia tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan
penduduknya. Selain mengenai pertumbuhan penduduk di Cina dan India.
Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih
sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa
dan Rusia umumnya sangat kecil. Berikut ini merupakan peta dunia yang
menggambarkan pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 yang dinyatakan dalam
persen.
C. Pesebaran penduduk di dunia
Penyebaran
penduduk dapatlah diartikan pindahnya penduduk dari satu tempat ke tempat lain
oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk.
Prosesnya dengan imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi.
Penyebaran
penduduk juga tidak terlepas dari konsep tentang kemajuan masyarakat atau
kemajuan kebudayaan manusia yang dengan lambat berkembang dari bentuk- bentuk
bersahaja ke bentuk- bentuk yang kompleks. Mulai dari tingkat masyarakat
berburu atau tingkat liar (savage), tingkat beternak atau tingkat barbar
(barbarism), dan tingkat pertanian ketika berkembang peradaban (civilization).
Dengan perkembangan kebudayaan ini otomatis akan terjadi penyebaran penduduk
yang erat hubungannya dengan faktor ekologis. Bilamana menemukan daerah subur,
disitu peradaban akan berkembang dan penduduk menetap. Contoh daerah Euphrat
dan Tigris merupakan lembah yang pernah dialami penduduk yang cukup padat.
Kalau
dilihat secara umum, terjadinya migrasi-migrasi itu ada yang lambat, otomatis,
cepat dan mendadak. Hal ini sejajar dengan perkembangan makhluk manusia yang
selalu membanyak jumlahnya dan menginginkan tempat-tempat yang baru di muka
bumi.
Kalau
melihat rekontruksi W. Howells Nampak bahwa migrasi-migrasi besar penduduk
dunia antara 80.000 sM sampai 1.000 sM cenderung menyusuri pantai- pantai di
setiap benua dan membuat garis spiral dengan arah ke pedalaman.
Migrasi
yang lambat terjadi pada kelompok manusia yang pindah dari Benua Asia ke Benua
Amerika pada akhir zaman Glasial ke-4. Selama beribu- ribu tahun lamanya
binatang maupun manusia mulai pindah ke utara. Migrasi yang cepat dan mendadak
diakibatkan oleh bermacam sebab, misalnya karena bencana alam, wabah, perubahan
mata pencaharian, dan peperangan. Ada juga yang disebabkan oleh peristiwa
khusus seperti pelayaran bangsa cina di Asia Timur dan Asia Tenggara, pelayaran
bangsa Arab, dari Asia Barat ke Afrika Utara, pelayaran bangsa Eropa ke Benua
Afrika, Asia, dan Amerika.
Ada
dua faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk, yaitu faktor pendorong dan
faktor penarik. Faktor pendorong dapat disebabkan oleh alasan ekonomi, politis
dan agama. Contohnya orang Vietnam yang mengungsi, orang Yahudi yang kembali ke
Cina setelah Perang Dunia II, orang islam di India yang beremigrasi massal ke
Pakistan. Faktor penarik sifatnya umum, misal propaganda suatu Negara untuk
menarik para imigran. ` Selanjutnya,
Petersen mengemukakan adanya migrasi primitif, penyebaran yang tidak tentu
seperti mencari makan (food-gathering) dan berburu (barbar), berkelana
(wandering) dan berkelompok menjelajahi suatu wilayah (ranging). Semua migrasi
ini disebabkan oleh dorongan ekologis, sebagai hubungan antara alam dengan
manusia. Pada zaman modern motif migrasi adalah adanya revolusi industri,
korban perang, atau membuka daerah pertanian baru.
Menurut ahli demografi yang mengamati dinamika penduduk
Indonesia secara makro, penduduk Indonesia bersifat highly immobile, tidak
banyak berpindah-pindah untuk menetap di luar daerah kelahiran mereka kalau
tidak terpaksa atau dipaksa untuk pindah. Istilah berpindah ini disebut
migrasi, yaitu perpindahan ke luar dari batas daerah kebudayaan seseorang.
Pengertian ini lebih tepat untuk kondisi migrasi di Indonesia, yang pada
umumnya mobilitas penduduk Indonesia bersifat merantau dengan tujuan mencari
mata pencaharian yang lebih baik, bersifat sementara dan punya harapan kembali
ke kampung halaman. Migrasi yang tidak berdasarkan sikap serta harapan untuk
kembali ke kampung halaman asli, terjadi pada masyarakat batak toba akibat
terlalu padat penduduknya sekitar tahun 1930.
D. Factor- factor yang mempengaruhi perkembangan penduduk
1. Mortalitas
(Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di
antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.
Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga
bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian
sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan
pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan,
dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga
diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan
penduduk.
2. Fertilitas
(Kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai
hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan
kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas
mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya.
Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan
natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi
manusia.
3. Migrasi
Migrasi
merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk
ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi
penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi
orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk
transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan
untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara
atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi
sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke
daerah lain. Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu
berpengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali
di beberapa negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari
bencana baik alam maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi
antarnegara boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya. Peraturan – peraturan
atau undang – undang yang dibuat oleh banyak negara umumnya sangat sulit dan
ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara
permanen di suatu negara lain.
E. Proyeksi dan perkiraan penduduk masa depan
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat
dihitung atau diproyeksikan. Informasi mengenai jumlah penduduk masa yang akan
datang sangat penting. Misalnya untuk meren-canakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk.
Rumus proyeksi penduduk adalah sebagai berikut.
Pn = Po (1 + r)n
|
Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = jumlah penduduk pad tahun o atau tahun dasar (diketahui)
n = jumlah tahun antara o hingga n
r = tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun (dalam %)
Contoh
soal:
Misalkan pada tahun 1999 jumlah
penduduk Indonesia tercatat 205 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun adalah 1,5%. Berapakah proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2004?
Pn =
Po (1+ r)n
= 205 jt (l + 1,5%)5
= 205 jt (l + 0,015)5
= 205 jt (l,015)5
= 205 jt (1,0773)
= 220 jt
Jadi proyeksi penduduk Indonesia
untuk tahun 2004, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5% per tahun, adalah
220 juta.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar