Rabu, 14 September 2016

LANJUTAN BUMI DAN MANUSIA SEBAGAI PENGHUNI BUMI

A.    Manusia dan Negara
1.      Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingakan dengan makhluk lainnya. Karena manusia membatasi dirinya dengan akal dan fikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis. Manusia merupakan mahluk pribadi dan mahluk social, karena itu manusia membutuhkan pertolongan orang lain.
Hakekat manisia:
a.       Mahluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya.
b.      Individu yang memiliki sifat rasioanal yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan social.
c.       Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.      Mahluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah sesuai( tuntas)  selama hidupnya.
e.       Individu yang dalam hidupnyaselalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
f.       Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudannya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yng taka da terbatas.
g.      Individu  yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan social, bahkan ia tidah bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup didalam lingkungan social.
2.      Negara
Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu system atau aturan yang berlaku bagi semua individu di suatu wilayah, dan berdiri secara independent.
Unsur- unsur suatu Negara:
a.     Rakyat
Semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa rakyat, mustahil negara akan terbentuk.
b.    Wilayah
Merupakan unsur kedua, karena dengan adanya wilayah yang didiami oleh manusia, maka negara akan terbentuk.
c.     Pemerintahan yang berdaulat
Pemerintah yang mempunyai kekuasaan baik dari dalam maupun keluar untuk menjalankan tugas dan wewenangnya mengatur ekonomi, social, dan politik suatu negara sesuai dengan system yang telah di tetapkan.
d.    Pengakuan dari Negara lain
Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang baru berdiri merupakan factor mutlak atau unsur pembentuk negara baru, namun lebih menerangkan atau menyatakan telah lahirnya suatu negara.
Fungsi- fungsi Negara:
a.       Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat
b.      Melaksanakan ketertiban
c.       Pertahanan dan keamanan
d.      Menegakkan keadilan

B.     Perkembangan penduduk di dunia
Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. 
Berdasarkan data sensus di atas dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah penduduk di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Peningkatan perkembangan jumlah penduduk tersebut tidak hanya terjadi di negara Indonesia. Perkembangan penduduk juga terjadi di negara-negara lain. Berikut ini meruakan penjelasan mengenai perbandingan jumlah, kepadatan dan laju penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain.

Indonesia dengan negara-negara asean
            Dalam hal jumlah penduduk, Indonesia menempati urutan pertama di negara ASEAN. Berdasarkan pada aspek kepadatan penduduknya, indonesia menempati urutan ke lima, yaitu 114 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tertinggi di negara-negara ASEAN ditempati oleh negara Singapura, sedangkan kepadatan penduduk terendah ditempati oleh negara Brunei Darussalam. Sedangkan pada tahun 2005, laju pertumbuhan penduduk di Indoesia menenpati posisi ke enam (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun). Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan penduduk negara ASEAN pada tahun 2005.


Indonesia dengan negara-negara dunia
Jumlah penduduk negara Indonesia apabila dibandingkan dengan negara-negara di dunia, maka Indonesia menempati posisi ke empat yaitu sebanyak 215,27 juta jiwa. Sedangkan negara-negara di dunia yang menenpati posisi pertama, kedua dan ketuga dalam hal jumlah penduduk yaitu negara Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan pertumbuhan penduduk di negara-negara dunia.

Berdasarkan tabel di atas,maka dapat diketahui bahwa negara Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya. Selain mengenai pertumbuhan penduduk di Cina dan India. Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan Rusia umumnya sangat kecil. Berikut ini merupakan peta dunia yang menggambarkan pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 yang dinyatakan dalam persen.


C.     Pesebaran penduduk di dunia
1.      Dunia
Penyebaran penduduk dapatlah diartikan pindahnya penduduk dari satu tempat ke tempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk. Prosesnya dengan imigrasi atau emigrasi dan transmigrasi.
Penyebaran penduduk juga tidak terlepas dari konsep tentang kemajuan masyarakat atau kemajuan kebudayaan manusia yang dengan lambat berkembang dari bentuk- bentuk bersahaja ke bentuk- bentuk yang kompleks. Mulai dari tingkat masyarakat berburu atau tingkat liar (savage), tingkat beternak atau tingkat barbar (barbarism), dan tingkat pertanian ketika berkembang peradaban (civilization). Dengan perkembangan kebudayaan ini otomatis akan terjadi penyebaran penduduk yang erat hubungannya dengan faktor ekologis. Bilamana menemukan daerah subur, disitu peradaban akan berkembang dan penduduk menetap. Contoh daerah Euphrat dan Tigris merupakan lembah yang pernah dialami penduduk yang cukup padat.
Kalau dilihat secara umum, terjadinya migrasi-migrasi itu ada yang lambat, otomatis, cepat dan mendadak. Hal ini sejajar dengan perkembangan makhluk manusia yang selalu membanyak jumlahnya dan menginginkan tempat-tempat yang baru di muka bumi.
Kalau melihat rekontruksi W. Howells Nampak bahwa migrasi-migrasi besar penduduk dunia antara 80.000 sM sampai 1.000 sM cenderung menyusuri pantai- pantai di setiap benua dan membuat garis spiral dengan arah ke pedalaman.
Migrasi yang lambat terjadi pada kelompok manusia yang pindah dari Benua Asia ke Benua Amerika pada akhir zaman Glasial ke-4. Selama beribu- ribu tahun lamanya binatang maupun manusia mulai pindah ke utara. Migrasi yang cepat dan mendadak diakibatkan oleh bermacam sebab, misalnya karena bencana alam, wabah, perubahan mata pencaharian, dan peperangan. Ada juga yang disebabkan oleh peristiwa khusus seperti pelayaran bangsa cina di Asia Timur dan Asia Tenggara, pelayaran bangsa Arab, dari Asia Barat ke Afrika Utara, pelayaran bangsa Eropa ke Benua Afrika, Asia, dan Amerika.
Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong dapat disebabkan oleh alasan ekonomi, politis dan agama. Contohnya orang Vietnam yang mengungsi, orang Yahudi yang kembali ke Cina setelah Perang Dunia II, orang islam di India yang beremigrasi massal ke Pakistan. Faktor penarik sifatnya umum, misal propaganda suatu Negara untuk menarik para imigran. `       Selanjutnya, Petersen mengemukakan adanya migrasi primitif, penyebaran yang tidak tentu seperti mencari makan (food-gathering) dan berburu (barbar), berkelana (wandering) dan berkelompok menjelajahi suatu wilayah (ranging). Semua migrasi ini disebabkan oleh dorongan ekologis, sebagai hubungan antara alam dengan manusia. Pada zaman modern motif migrasi adalah adanya revolusi industri, korban perang, atau membuka daerah pertanian baru.
Menurut ahli demografi yang mengamati dinamika penduduk Indonesia secara makro, penduduk Indonesia bersifat highly immobile, tidak banyak berpindah-pindah untuk menetap di luar daerah kelahiran mereka kalau tidak terpaksa atau dipaksa untuk pindah. Istilah berpindah ini disebut migrasi, yaitu perpindahan ke luar dari batas daerah kebudayaan seseorang. Pengertian ini lebih tepat untuk kondisi migrasi di Indonesia, yang pada umumnya mobilitas penduduk Indonesia bersifat merantau dengan tujuan mencari mata pencaharian yang lebih baik, bersifat sementara dan punya harapan kembali ke kampung halaman. Migrasi yang tidak berdasarkan sikap serta harapan untuk kembali ke kampung halaman asli, terjadi pada masyarakat batak toba akibat terlalu padat penduduknya sekitar tahun 1930.

D.    Factor- factor yang mempengaruhi perkembangan penduduk
1.      Mortalitas (Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
2.      Fertilitas (Kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
3.      Migrasi Migrasi
merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya. Peraturan – peraturan atau undang – undang yang dibuat oleh banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain.

E.     Proyeksi dan perkiraan penduduk masa depan
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan. Informasi mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat penting. Misalnya untuk meren-canakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Rumus proyeksi penduduk adalah sebagai berikut.
Pn = Po (1 + r)n

Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = jumlah penduduk pad tahun o atau tahun dasar (diketahui)
n = jumlah tahun antara o hingga n
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
Contoh soal:
Misalkan pada tahun 1999 jumlah penduduk Indonesia tercatat 205 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,5%. Berapakah proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2004?
Pn = Po (1+ r)n
= 205 jt (l + 1,5%)5
= 205 jt (l + 0,015)5
= 205 jt (l,015)5
= 205 jt (1,0773)
= 220 jt
Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2004, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5% per tahun, adalah 220 juta.



Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar